Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Kamis, 01 Desember 2011

Meragukan Tuhan



Pernah gak sih waktu kecil kita merasa kecewa dengan orang tua kita? Seakan mereka tak pernah tau apa yang kita mau. Apa yang salah dengan memegang pisau? Bukankah Mama senang sekali bermain dengan pisau didapur? Lalu kenapa saya gak boleh memegang korek api? Kan percikan yang dihasilkan seperti kembang ditaman... Dan banyak pertanyaan lainnya yang selalu kita ujarkan segala sesuatu tak menjadi seperti kemauan kita. Didetik itu bahkan kita akan bertanya, Mama dan Papa beneran sayang apa enggak yah sama saya?.. Dan banyak keraguan lainnya. Namun seiring waktu berjalan kita menjadi tau apa maksud dan tujuan Orang Tua kita sebenernya dengan segala larangan-larangan saat kita masih kanak-kanak. 

Meragukan Tuhan.. Kata-kata ini menjadi rhema saat teduh saya menggunakan buku Before 30 diminggu ke 8 hari pertama. Dari sekian banyak kata yang tersusun rapi, saya berhenti dikata ini: Peperangan yang sesungguhnya adalah melawan keraguan kepada Tuhan. Israel sebagai umat Pilihan Tuhan tentu sangat dikasihi Tuhan, begitu banya kasih dan anugerah yang telah diterima bangsa ini. Mujizat demi mujizat terjadi untuk membuktikan betapa besar kasih sayang Tuhan untuk mereka. Tapi ternyata timbal balik yang dilakukan bangsa Israel malah menyakiti hati Tuhan. Mereka bukan menyembah Allah yang telah menyertai mereka, mereka malah berpaling kepada nabi Baal. Hingga nabi Elia demi menyelamatkan bangsa Israel berdiri dan menantang ratusan nabi baal ini. Yup.. Tak cukup satu, tapi ratusan. 

Bukankah itu yang terjadi dalam kehidupan saya? Hanya bedanya saya tak sampai menyembah kepada dewa lain.. Yah secara sadar.. Saya mengalami begitu banya berkat-berkat penyertaan dalam kehidupan saya. Tapi ada berbagai hal saya masih sangat meragukan Tuhan. Kemudian saya tersentak dengan kalimat yg berbunyi, ngapain kamu dibebankan dengan pemikiran-pemikiran yang sungguh tidak perlu?.. Kalau Tuhan berkata segala sesuatu yang ada untuk kebaikanmu, percayalah. Toh kamu tidak menyembah Tuhan yang salah... Allah tetap sama dulu, sekarang, dan selamanya.. Jangan hanya berhenti pada setiap aturan yang telah Dia buat dalam hidup kita. Percayalah segala sesuatu dilakukan untuk kebaikan kita.


Tuhan Yesus memberkati,


Happy Stevany

0 komentar:

Posting Komentar