Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Kamis, 22 November 2012

Menikmati Sisi Autentik Kota Yogyakarta

Libur panjang Maret lalu saya berlibur ke Kota Yogyakarta, bukan.. Itu bukan kunjungan pertama saya ke kota yang memiliki sebutan Kota Gudeg tersebut. Namun setiap kali pergi pasti ada saja cerita berbeda yang bisa diambil. Mengenai tempat-tempat tujuan wisata di Yogya tentu tak jauh-jauh dari Kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo, Keraton dan yang lainnya. Saya dan teman lainnya pun mengunjungi lagi tempat-tempat tersebut, dan ditambah Borobudur.

Eksis Didepan Keraton Yogyakarta


Lalu apa dong yang berbeda?

Yang berbeda adalah tempat kami menginap, bukan di hostel atau hotel tapi di homestay. Ya..buat saya ditempat ini memang membuat saya nyaman and feels like home. Nama tempatnya adalah Pendopo Joglo Jago, yang beralamat di Wiro Saban Barat No.3. Dari namanya saja sudah ketebak bukan bukan dimana bedanya? Autentik nya tempat ini? Yah seperti kita tau (atau kamu mungkin belum tau?) kalau rumah adat Yogyakarta itu namanya Joglo. Tempat ini (pas disana saya baru tau) ternyata dimiliki oleh seorang artis dalam segala bentuk kesenian, yang tau Kantata Taqwa pasti gak asing dengan nama ini yaitu Sawung Jabo.

Image
Sirkus Barock di Joglo Jago

Sempat merasakan kesan yang sangat jelek dengan tempat ini, gimana enggak? Begitu kami tiba didepan Joglo Jago pada malam hari, kami menemukan sebuah pagar besar yang terbuat dari bambu tertutup rapat. Dan cara membuka nya pun sangat tradisional, diangkat manual dengan tangan biar gak kehalang tanah bagian bawahnya.. yah begitulah.. :P Ehhh.. tapiii.. Pas pagar terbuka, saya langsung tau kenapa. dibikin pagar seperti itu. Tempatnya benar-benar terasa art nya, ada banyak lukisan, patung-patung, dan berbagai hal yang sangat relate dengan dunia kesenian. Dan apakah kalian pikir sudah selesai sampai disitu ceritanya? Belum doong. :D

Paginya, entah karena suasananya yang sejuk atau sudah merasa puas tidur saya terbangun lebih awal dari biasanya. Saya pun memutuskan untuk jalan-jalan keluar, dan saya bertemu dengan Ibu yang menyambut kami semalam. Dan setelah saling bercerita saya tahu kalau Ibu ini adalah istri seorang pelukis kondang bernama Sudargono, atau lebih dikenal dengan nama Gono. Beliau bercerita tentang banyak hal, termasuk tentang ayah mertua dan putrinya yang adalah pelukis.. Wahhh.. 3 Generasi pelukis.. hebatt… Pak Sudargono adalah anak dari seorang pelukis hebat bernama Sudarso. Dalam waktu kurang dari 1 jam saya merasa wawasan saya sangat terbuka tentang dunia lukis itu sendiri. Seingat saya waktu itu Ibu menjelaskan kalau ayah mertuanya adalah pelukis kontemporer, sedangkan suaminya adalah pelukis abstrak, nah untuk anaknya nih yang saya lupa alirannya apa (yg tau tolong kasih tau saya yah :D )

Saya ditunjukkan ibu hasil karya ke-3 Generasi ini, kereen-keren semua.. Walau saya tak mengerti betul dengan lukisan tapi saya bisa merasakan keindahannya. Saat itu juga kami sempat salaman dengan Pak Gono dan melihat langsung Gono Art Studio. Diatas meja saya menemukan foto Oppie Andaresta yang lagi nyantai di Joglo Jago bareng suaminya dan ada rekan-rekan mereka lainnya (yang saya gak kenal tentunya). Dan tiba-tiba Ibu langsung cerita asal muasal nama anak nya Oppie. Jadi konon katanya ada penjual apa gitu suka lewat depan Joglo Jago dan akhirnya akrab sama suami Oppie. Singkat cerita waktu Oppie melahirkan, suaminya ini nelpon Ibu trus nanya bagus kasih nama apa yah anaknya. Si Ibu langsung ngomong, kasih nama Bejo aja yg notabene adalah sama dengan penjual yang akrab sama mereka. Ahh.. Senang dehhhh.. Bisa menambah cerita yang berbeda dalam perjalanan kala itu.
Malam nya setelah berpetualang seharian, kami disarankan Mba Candra untuk nyoba makanan di Warung Bu Ageng yang katanya dimiliki oleh Butet Kartarajasa. Dan beruntungnya kami, pas kesana ketemu sama owner dan istrinya. Akhirnya foto-foto deh :D 

Huwooo.. Saya jadi terus berharap, semoga setiap liburan saya membawa cerita yang berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar