Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Kamis, 01 November 2012

Perenungan Saat Liburan - Teluk Kiluan Lampung


Source: here
Tanggal 25 Oktober kemarin saya, Jippu, dan Goyak berangkat menuju ke Teluk Kiluan Lampung dari depan RS. Harapan Indah dan naik bis ke arah Merak. Sebenernya yang merencanakan perjalanan ini adalah Ulfa, tapi sayang Ulfa terkena musibah. Dompet nya dicuri di bis 213 waktu pulang setelah cuti setengah hari dari kantornya. Duhhh.. Semoga gak kena azab yaah kamu pencuri.. Dan karena Ulfa gak jadi ikutan akhirnya saya bilang ke Jippu gimana kalau kita ikut open trip yang ada, singkat cerita kami ikut trip nya Mega yang didapat dari forum Backpacker Indonesia. Tuhan itu baik, selama trip seru ini saya ketemu dan kenalan dengan banyak teman baru, sebut saja Kak Susan, Flora, Magda, Budi, Bang Omar & Tyas,  dann banyaakk lagi.. Gimana gak banyak, ada total 22orang yang ikutan ditambah Will seorang teacher dari Califronia, USA yang kenalan waktu di pulau Kiluannya. Dan semuanyaa seruuu pake banget!!.. 

So, dimanakah letak perenungan yang saya maksud?

Jadi begini, waktu pagi hari kita mau berangkat untuk dolphin hunting hujan turun gedeeee banget, akhirnya kami menunggu sampai hujan agak reda baru perburuan dimulai. Hujan masih tersisa rintik kecil ketika kami berada diatas jukung siap berlayar ketengah samudra demi bertemu dengan mahluk Tuhan yang lucu yang diberi nama lumba-lumba aposeee ... 

Awal waktu naik jukung itu jujur saya merasa kami memilih nahkoda yang salah, gimana enggak. Jukung kami berlayar dengan sangat pelan, sementara jukung-jukung yang lain sudah berada jauh didepan sana. Keadaan saat itu pun membuat saya merasa satu langkah lebih dekat dengan Tuhan. Kenapa? Karena hujan bertambah besar, angin kencang sehingga ombak nya tambah tinggi. Daripada panik dan ketakutan saya memilih untuk bernyanyi, dan apalagi tema nyanyiannya kalau bukan lagu Rohani.. :D Saya ingat sekali lagu "disaat badai bergelora..ku akan terbang bersama-Mu.. Bapa Kau Raja atas s'mesta, ku tenang s'bab Kau Allah ku" Saya nyanyi kan berulang-ulang. Dan benar saja, hilang semua kepanikan dalam diri saya. Saya pun sangat menikmati saat itu, bahkan saat datang ombak gede saya terus saja berteriak "BOOM" dengan penuh semangat. 


Source: here
Lama sekali... Kenapa lumba-lumba nya gak muncul?. Apa mungkin nahkoda membawa kami ke tempat yang salah? Atau karena ini adalah pekerjaannya tiap hari makanya dia malas? Beribu pikiran buruk hinggap dikepala saya dan saya memilih untuk mengacuhkan nya. Saya pun memilih berdoa, bahkan saya bertindak dengan cara yang profetik. Saya mengangkat tangan ke arah laut dan memerintahkan agar lumba-lumba itu segera keluar ke permukaan. Dan benar saja, tiba-tiba didepan kami muncul beberapa ekor lumba-lumba. Namun mereka hanya muncul sebentar kemudian hilang lagi. "Ahh... begitu doang?" gumam saya dalam hati. Saya menempuh belasan jam dari Jakarta agar sampai ditempat ini tapi begitu doang? Tapi kembali saya memilih percaya, bahwa Tuhan tidak akan mengecewakan saya. Saat itu juga nahkoda kami memilih untuk memisahkan diri dari 3 jukung lainnya dan memilih arah yang berbeda dengan yang lain. Sekitar 15menit jukung kami pun serasa benar-benar sendiri ditengah lautan. Tiba-tiba dari lautan saya mendengar bunyi berdecit, saya menyadari itu jelassss sekali. Dan sang nahkoda seperti nya mendengar hal itu, dia kemudian menyuruh kami untuk pasang mata ke arah depan. Benar saja, tak lama setelah itu puluhan lumba-lumba muncul kepermukaan.. Berenang dengan anggunnya bersama kawanannya, bahkan ada yang terlihat seperti sedang menari meloncat-loncat keganjenan. Ada yang muncul dari bawah jukung kami dan berenang kedepan selang-seling.. Ahhh.. Senangnyaaaaa... Dan kamu tahu apa yang bikin hati lebih girang lagi? Mereka lamaaaa banget berenang dsamping kami, si Nahkoda pun mengecilkan mesin motor jukung dan mengikuti arah mereka. Ada sejam kami dipuaskan dengan atraksi lucu mereka. Setelah merasa puas dengan aksi mereka dan mereka lenyap dibawah permukaan air kami pun memilih pulang. Namun apa yang terjadi?? Yakk betul.. Mereka muncul dan muncul lagi!!.. Saya saat itu gak henti-henti berujar "Thanks GOD" "Makasih Tuhan Yesus" saking senang luar biasa ngeliat mereka.

Akhirnya saat itupun benar-benar berakhir, dan jukung benar-benar di arah yang tepat untuk pulang. Kalau kamu ngeh dengan cerita ku pasti kamu tahu perenungan apa yang ada dibenakku saat itu.

Percaya penuh dengan sang Nahkoda
Nahkoda dalam hidup kita adalah Tuhan. Apa yang harus diragukan dengan Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya? Judul nya aja pencipta, Dia lebih tau apa yang menanti kita didepan sana dan yang terbaik buat kita. Kita hanya perlu diam dan duduk di "jukung" dengan tenang dan menikmati pelayaran. Percaya penuh padanya, itu kunci utama! Percaya itu berarti tak boleh ada sedikit pun keraguan tentang apa yang mungkin terjadi. Percaya dalam ke-Kristen-an lebih di kenal dengan ber-Iman.

Iman artinya Percaya tanpa melihat (Yoh 20:29).

Dalam realita hidup setiap hari, kata yang sederhana ini rasanya begitu sulit diterapkan. Orang mulai kehilangan kepercayaan pada Tuhan ketika suatu masalah datang menerpa. Dan mulai mencurigai Tuhan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti "kenapa ini terjadi padaku?" atau bahkan yang lebih parah ketika seseorang mulai berujar "Tuhan itu tidak adil". Ya, disaat tertentu dalam hidup seseorang Iman nya benar-benar diuji. Ada yang saat senang dia melupakan Tuhan, dan saat susah dia meragukan Tuhan.

Mari lah mulai belajar penuh pada apa yang sedang dan sanggup untuk Tuhan kerjakan. Membawamu keluar dalam sebuah pencobaan adalah hal termudah yang bisa Tuhan lakukan. Tapi disaat itulah kualitas Iman mu diuji, sungguh kah kamu mempercayai Dia dalam segala aspek hidupmu, dalam setiap hal yang terjadi. Tuhan sudah berjanji dan Dia setia, seperti yang tertulis dalam Ibrani 13:5b:

"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

See, jadi untuk apa lagi kita meragukan Tuhan. Gak ada faedah nya sedikitpun. Belajarlah untuk duduk diam dan tenang dalam "perahu", meski gelombang ganas menyerang. Karena Tuhan adalah nahkoda kita akan membawa kita pada air yang tenang.

With love,

Happy Stevany

2 komentar:

  1. Selalu terpesona dengan laut. Ah ya ketika si pemilik jukung meminta semangat karena masing2 tenggelam dalam pikirannya lalu Hana melantunkan nenek moyangku seorang pelaut. Luar biasa mereka menghidupi hidupnya dan itulah pasti karena penyertaan sang Pencipta. Praise the Lord when we arrived at Teluk Kiluan for blessed experience.

    BalasHapus
  2. Ya.. Selalu.. Dan selalu ingin kembali ke tengah lautan.

    Thanks for visiting my blog kak. :D

    BalasHapus